Diposting pada tanggal 26 November 2021
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalin kerja sama dengan Bangor University, UK. Ini menjadi upaya peningkatan kemitraan UNS dengan perguruan tinggi luar negeri.
Perjanjian kerja sama tersebut ditanda tangani kedua belah pihak pada Senin (22/11/2021).
Penandatanganan kerja sama ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNS untuk mengikuti abroad program di Bangor University.
Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dalam sambutannya mengaku berterima kasih atas kerja sama yang dijalin antara UNS dengan Bangor University.
Kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi luar negeri merupakan hal yang sangat penting. Khususnya, bagi peningkatan kualitas pendidikan UNS dalam memenuhi standar internasional.
"Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk memiliki kemitraan dengan Bangor University, UK. Sebuah universitas dengan penelitian dan inovasi yang kuat," ujar Jamal melansir laman UNS, Rabu (24/11/2021).
Menurut Jamal, perjanjian kerja sama ini nantinya juga membuka peluang besar munculnya kolaborasi penelitian antar dua institusi pendidikan tinggi tersebut.
Pada akhirnya tentu akan berdampak pada perluasan bidang dan peningkatan jumlah riset ilmiah.
UNS, sambung dia, sangat menghargai kesediaan Bangor University atas kemitraan yang nantinya saling menguntungkan kedua universitas.
Jamal berharap adanya kerja sama yang lebih kuat lagi dengan Bangor University dalam waktu dekat dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Director of International Operatiom and Admission Bangor University, Sam Jackson-Royle menegaskan, kemitraan institusi selalu menjadi bagian yang penting bagi Bangor University.
"Ini berkaitan dengan pembangunan keunggulan akademik bagi sebuah perguruan tinggi," tutur dia.
Dia menjelaskan kompetensi riset yang dimiliki Bangor University telah digunakan dalam berkontribusi di sektor ekonomi, sosial, dan budaya.
Kedua universitas, kata Sam Jackson-Royle, perlu berjalan untuk fokus mencetak lulusan dengan keterampilan yang optimal.
Keterampilan ini diharapkan dapat berdampak tidak hanya bagi lulusan tersebut melainkan juga untuk lingkungan di sekitarnya.
"Kami berharap dapat menyambut mahasiswa dari UNS dan juga staf untuk tidak hanya menikmati di sini tetapi juga menyambut partisipasi yang melibatkan program mobilitas," tutur Sam Jackson-Royle.
Hari Guru Nasional 2021 diperingati pada Kamis, 25 November 2021. Peringatan ini sebagai ucapan terima kasih kepada guru atas jasa mereka dalam memajukan pendidikan, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Semula proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka, tetapi kini proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Pengamat kebijakan pendidikan UGM, Agustinus Subarsono mengatakan, sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 peran utama guru tetap sama, yaitu mendidik karakter dan transfer ilmu pengetahuan pada anak didik.
Mendidik karakter dengan harapan anak didik bisa menjadi jujur, percaya diri, memiliki komitmen dan lain-lain, sedangkan melakukan transfer ilmu pengetahuan agar anak didik memiliki tingkat kognitif yang lebih tinggi.
"Di dalam masa pandemi ini ada satu peran lagi yang dibebankan guru yaitu soal merubah pola perilaku siswa. Bagaimana perilaku siswa itu berubah dari sebelum dan sesudah masa Covid-19, bagaimana siswa didorong melakukan social distancing, mencuci tangan, diajar untuk tidak interaksi secara langsung dan berkelompok," kata dia melansir laman UGM, Kamis (25/11/2021).
Menurut dia, untuk transfer ilmu pengetahuan mungkin kendalanya tidak terlalu besar dan tidak serumit tugas guru dalam membentuk karakter.
Karena untuk pendidikan karakter idealnya di bentuk melalui pertemuan tatap muka.
Meski begitu, katanya, dengan daring pembentukan karakter tetap bisa dilakukan.
Dengan beberapa kelemahan, disebutnya, guru tetap bisa mengajarkan tepat waktu pada siswa, memberikan tugas-tugas dengan memberi sangsi bagi mereka yang tidak disiplin dan tidak mengumpulkan tugas dan lain-lain.
"Artinya dengan berbagai inovasi yang dilakukan guru tetap bisa dilakukan. Meski tidak seoptimal jika tatap muka," ucap Dosen Departeman Manajemen dan Kebijakan Publik UGM ini.
Melalui platform digital, seperti zoom dan lain-lain, kata Subarsono, guru tetap bisa mengajar dan memberi tugas secara kelompok.
Bisa juga diajar kepada siswa-siswa berbagai bentuk permainan-permainan yang berisi soal kejujuran, integritas, kerja sama dan lain-lain.
Sehingga dari metode semacam itu bisa terlihat siswa yang aktif dan dominan menguasai permainan.
Akan terlihat pula bagaimana mereka bekerja sama, mampu menerima ide orang lain dan seterusnya.
Inovasi juga bisa dilakukan guru dalam pembelajaran membentuk karakter dengan memutar short video.
Short video yang menunjukkan karakter penting dari seorang tokoh yang ditayangkan dalam video tersebut, misalnya short video tentang nilai Kepahlawanan Sudirman atau Hamengku Buwono IX dan lain-lain.
Libatkan orangtua dalam hal pendidikan anak
Agar pencapaian pendidikan karakter optimal, kata Subarsono, semestinya dalam pembentukannya tidak hanya dibebankan pada guru dan sekolah semata, tetapi harus melibatkan anak dan orangtua. Karena keberadaan anak saat ini lebih lama bersama orang tua.
Dengan begitu orangtua memiliki tanggung jawab lebih besar terhadap pembentukan karakter sejak anak usia dini.
Bersama orangtua bisa diajarkan kejujuran, kedisiplinan, empati, toleransi dan kerja sama diantara anggota keluarga.
"Semua bisa dibangunan dalam sebuah keluarga, misalkan memberikan tugas anak untuk menghidupkan lampu tiap sore, anak yang lain diberi tugas menyapu halaman, menyapu dalam rumah dan sebagainya. Ini upaya menyiapkan anak memiliki tanggung jawab dalam rumah dan orangtua bisa melakukan itu," terangnya.
Cara-cara semacam itu, menurut Subarsono, adalah langkah nyata melibatkan orangtua dalam pendidikan.
Sebab,saat sekolah tatap muka sebelum pandemi bagi guru cukup memberikan pekerjaan rumah, dan pekerjaan-pekerjaan rumah yang dibebankan pada siswa harus mendapat tanda tangan dari orang tua.
"Saat sekarang pendidikan lebih banyak dengan daring karena masing-masing orang tua memiliki waktu yang terbatas, kontrol terhadap pekerjaan anak (siswa) menjadi sulit saat ini," katanya.
Untuk itu, dia berharap setiap semester diadakan pertemuan orangtua dengan guru. Dari pertemuan melalui platform zoom meeting diharapkan bisa terbangun komunikasi dua arah antara orang tua dan guru.
Dalam komunikasi tersebut tentunya akan muncul keluhan-keluhan orangtua ketika mendampingi anak dan bagaimana juga keluhan guru ketika mentrasfer ilmu pengetahuan.
"Dengan begitu bisa ketemu formula yang tepat bagi orang tua bisa membantu tugas-tugas guru," tukas dia.
Dibutuhkan segera! 1. Guru Raudhatul Athfal 2. Guru SD 3. Guru Bidang Studi SMP Ayo segera kirimkan lamaran anda ke alamat ataupun email yang tertera pada flayer! Terima Kasih...
Yogyakarta, InfoMu.co – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan pendidikan nasional di era modern jangan sampai berubah menjadi pabrik robot yang h...
Pendidikan adalah fondasi bagi masa depan yang sukses. Bagi banyak siswa, langkah pertama menuju impian mereka dimulai dengan proses penerimaan di sekolah dasar yang tepat. Di teng...
Sekolah Ar-Rozzaq selalu diwarnai dengna kegiatan yang mengasah keterampilan anak. Selain kegiatan ini amat disenangi anak - anak siswa - siswi Ar-Rozzaq, kegiatan ini juga rutin d...
PANCURBATU| H9-Sekolah Ar-Rozzaq laksanakan Pentas Seni Islami (PENSIL) tanggal 27- 30 Mei 2023, sebagai ajang kreatifitas siswa dengan 9 meliputi Pembacaan Al-Quraan, hafalan Sura...
« | ‹ | May 2025 | › | » | ||
---|---|---|---|---|---|---|
27 | 28 | 29 | 30 | 1 | 2 | 3 |
4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 |
18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 |
25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
![]() | Visitors | : | 799171 Visitor | ||||
![]() | Hits | : | 1560773 hits | ||||
![]() | Month | : | 90833 Users | ||||
![]() | Today | : | 1175 Users | ||||
![]() | Online | : | 21 Users | ||||