Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19, Berikut Rekomendasi IDAI Terkait PTM
3 Januari 2022
Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI merekomendasikan untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencana akan dimulai tahun ini.
Rekomendasi itu dibuat atas pertimbangan telah ditemukan varian Omicron di Indonesia.
Lalu, data di beberapa negara juga menyebutkan terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang menyerang anak-anak dalam beberapa minggu terakhir.
IDAI meminta agar anak yang ingin pembelajaran tatap muka harus yang sudah divaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap.
Berikut rekomendasi terkait pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19:
- Untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
- Anak yang dapat masuk sekolah adalah anakyang sudah diimunisasi Covid-19lengkap 2 kali dan tanpa komorbid.
- Sekolah tetap harus patuh pada protokol kesehatan terutama fokus pada;
- Penggunaan masker wajib untuk semua orang yang ada di lingkungan sekolah.
- Ketersediaan fasilitas cuci tangan.
- Menjaga jarak.
- Tidak makan bersamaan.
- Memastikan sirkulasi udara terjaga.
- Mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.
- Untuk kategori anakusia 12-18 tahun;
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan 100 persen.
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring).
- Untuk kategori anakusia 6-11 tahun;
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen luring, 50 persen daring).
- Pembelajaran tatap muka dapat dilakukan metode hybrid (50 persen daring, 50 persen luring outdoor).
- Untuk kategori anakusia dibawah 6 tahun;
- Sekolah pembelajaran tatap muka belum dianjurkan sampai dinyatakan tidak ada kasus baru Covid-19 atau tidak ada peningkatan kasus baru.
- Sekolah dapat memberikan pembelajaran sinkronisasi dan asinkronisasi dengan metode daring dan mengaktifkan keterlibatan orangtua di rumah dalam kegiatan outdoor.
- Sekolah dan orangtua dapat melakukan kegiatan kreatif.
- Anak dengan komorbiditas dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak. Komordibitas anakmeliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi dan lainnya.
- Mengimbau untuk segera melengkapi imunisasi rutin anakusia 6 tahun ke atas.
- Anak dianggap sudah mendapatkan perlindungan dari imunisasi Covid-19jika sudah mendapatkan dua dosis lengkap dan proteksi dinyatakan cukup setelah 2 minggu pasca penyuntikan imunisasi terakhir.
- Sekolah dan pemerintah memberikan kebebasan kepada orangtua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau daring, tidak boleh ada paksaan.
- Untuk anakyang memilih pembelajaran daring, sekolah dan pemerintah harus menjamin ketersediaan proses pembelajaran daring.
- Rekomendasi lengkap terkait protokol kesehatan dan proses mitigasi merujuk rekomendasi IDAIsebelumnya.
- Keputusan buka atau tutup sekolah harus memperhatikan adanya kasus baru Covid-19di sekolah atau tidak.
Sumber : Sekolah Arrozzaq https://arrozzaq.sch.id
Selengkapnya : https://arrozzaq.sch.id/artikel/114/Sekolah-Tatap-Muka-di-Masa-Pandemi-Covid-19,-Berikut-Rekomendasi-IDAI-Terkait-PTM.html